Jumat, 25 Agustus 2017

Mengasihi Tuhan dan Sesama


Cerita- cerita sekitar  Ibu  mertua, nampaknya  sudah ada, seumur dengan adanya lembaga  perkawinan. Namun  demikian, dalam bacaan pertama hari ini, kita  menemukan cerita  tentang hubungan yang luar biasa indah antara  seorang janda muda , Ruth, dengan ibu  mertuanya, Naomi.  Ruth, bukan  wanita  Yahudi,  menikah dengan  pria Yahudi, anak Naomi.

Sesudah kematian suaminya, Ruth memutuskan tidak kembali ke negerinya, melainkan   tinggal  dengan ibu  mertuanya dan mengimani  Tuhan  bangsa Yahudi. Bagi  Ruth, ini merupakan  keputusan rangkap  dua, mengikatkan diri  untuk  menghormati  ibu mertua dan  mengimani  Tuhan bangsa Israel. Sejatinya, bukan  merupakan keputusan yang mudah baginya, karena berakibat, harus  meninggalkan saudara-saudara sedarah berikut kebiasaan mengungkapkan dan mewujudkan imannya.  Memang  dia  sudah sepuluh  tahun   hidup bersama dengan suami yang  orang Yahudi, namun sekarang dia harus memulai cara baru dalam beriman sebagai  bagian dari  keluarga baru. Ruth  mewujudkan  dua perintah, mengasihi  Tuhan dan sesama. 

Kita    bicara banyak tentang  kasih kepada Tuhan dan sesama, namun belum tentu,  kita selalu melaksanakannya. 


Pada tahun 1990-an, di Amerika Serikat, ada sekelompok  guru yang mengedarkan kuesioner kepada  sejumlah  pengusaha, dalam rangka  membekali para siswa yang  akan mencari  pekerjaan  setamat sekolah. Mereka  menanyakan, apakah alasan-alasan memberhentikan pekerja. Jawaban yang diperoleh, mereka yang di persilahkan  keluar dari perusahaan adalah, yang tidak bisa  hidup  bersama dengan  rekan-rekan pekerja. Dalam  bahasa  Yesus,  mereka  yang tidak mampu  mewujudkan kasih  kepada Tuhan dan kepada sesama.

Yesus tidak mengatakan, pekerja  harus   mengasihi  sesama  ( pekerja ) agar  tetap   bisa bekerja, melainkan pekerja   harus memaaafkan sesama  pekerja, bahkan  mereka  yang telah menyakiti  atau  membencinya, agar  semakin pantas menjadi putra-putri Allah Bapa di sorga.  Mengasihi  Tuhan dan sesama dalam dunia kerja, berarti  ada semangat  untuk saling menerima dan meneguhkan, mengampuni dan memberi kesempatan, berbagi  dan bersyukur. 

Ruth memberi  teladan nyata dalam mengasihi Tuhan dan sesama. Ia  mengimani  Tuhan dan secara  nyata bersedia  mendampingi mertuanya dengan setia. Apakah kita   mencintai  anak-anak, suami, istri, mertua, ipar, keponakan, tetangga, sahabat, rekan kerja  dalam tindakan nyata, senyata kita khusuk dalam  berdoa dan beribadah .



Rekan-rekan, salah satu  hambatan dari  sekian banyak hambatan, untuk  bisa mengasihi Tuhan dan sesama  adalah, kita  tidak  menyadari  betapa besar kasihNya untuk kita dan membuat pembedaan, mengasihi Tuhan dalam doa dan ibadah, mengasihi sesama dalam hidup  bersama. Kalau  kita  tidak pernah menyadari bahwa Tuhan  telah  menganugerahkan segala  hal yang kita  butuhkan, A – Z, agar  kita   bisa hidup, baik hidup  sebagai pribadi  mau pun sebagai  makhluk sosial, maka kita  tidak pernah mampu  mencintai-Nya.  Kalau  kita  tidak pernah menyadari  bahwa Tuhan  selalu  hadir  dalam sesama dan alam semesta, kita  tidak pernah akan  mampu  mengasihi sesama. Tidak ada kasih kepada Tuhan  tanpa kasih kepada sesama. Yesus  berkata, “ Segala sesuatu yang  kamu lakukan  untuk  salah seorang dari  saudaraKu  yang paling hina ini, kamu  melakukannya untuk  Aku “ ( Mat 25, 40).

Doa : Tuhan terimakasih utk kasih setiaMu. Ajar kami saling mengasihi terhadap sesama , seperti Engkau mengasihi kami, tanpa batas dan tanpa mengharap balasan. Amin.

Tarcisius Susanto Adhi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Doa Kasih

Doa Kasih Allah, sumber segala kasih, Engkau mengutus Putra-Mu, Yesus Kristus, agar kasih-Mu menjadi nyata dalam hidupku, dan semakin di...